Don't u know? Don't u understand?

Author : RL. Park
Title: Don’t u Know? Then don’t u understand?
Length: Drable
Rating: -
Disclaim: DBF
Cast:
- Park yoochun
- Boa
- Yui
- Park yoohwan

~~~~~~~~ ********** ~~~~~~~~~~

Seorang namja menunggu kekasihnya, tepat di depan sungai han tempat favorit mereka berdua.

Seorang namja menatap sekilas arloji, pukul 8:00pm sembari menghembuskan nafas lelah dan kembali menatap sungai yang terkena pantulan sinar rembulan.

Banyak orang yang datang di taman sekaligus sungai ini, sesekali meluangkan waktu di tempat ini adalah yang paling tepat. Begitu juga harapan Yoochun.
Yoochun menyandarkan punggungnya di kursi taman. Dia kembali melihat arloji yang ia kenakan. Pukul 11:00pm tepat arah jarum jam berada.

Hingga beberapa saat seseorang menepuknya dari belakang.

"Yoochun-a!!" seru seorang yeoja yang berperawakan tidak lebih tinggi darinya

"Boa?" setengah bertanya dengan kilasan wajah datar

"sudah pukul berapa?" timpal Yoochun menunjuk arlojinya

"mianhae, tadi teman-teman mengajakku untuk noraebang"

"noraebang!!"
Boa mengangguk pelan sedikit mengernyitkan dahi seakan memohon kemakluman hatinya.

Yoochun berhembus kesal, mengalihkan pandangan pada rerumputan di bawah.

"marah?" tanya Boa

"kau kecewa?" timpalnya lagi

"mianhae" ucap maaf kembali terulang

"Park Yoochun" kini tangan Boa bergelayut manja pada telapak tangan Yoochun, benar-benar mengharapkan Yoochun agar tidak marah

"kau ini" kini kalimat singkat terlontar pada Yoochun dengan menatap mata Boa
"aku tau, kau tidak bisa marah padaku. lagi pula, jangan sia-siakan kencan kita" papar Boa mulai mengajak Yoochun berkeliling mengitari bibir sungai

"aku tau kau sibuk"

"maka dari itu, jangan menghabiskan waktumu dengan marah"

"Ya, kau yang membuatku marah" celoteh Yoochun tidak terima dengan kalimat Boa,

Sekilas Boa mencium bibir Yoochun. Pelan dan lembut, sentuhan cinta seperti biasa.

Mereka berjalan dan menikmati malam mereka di sungai han.

***

Park Yoochun pov
'kau di mana?'

'apa! masih di kantor?'

'cepat datang'

Klik-
Ku tutup telpon sebelum ia menjawab dengan alasan lain.

Sudah 3 jam aku di taman bermain tapi dia tidak segera datang. Dia akan terlambat lagi. Dan aku tau itu.

"Yoochun" sapa Boa memegang dua buah botol minuman di tangannya

"terlambat dan mengecewakan" aku mulai berdiri dari bangku yang sedari tadi aku duduki

"mianhae, jangan pulang. aku membawa minuman untukmu"

"minumlah sendiri"

"yoochun-a~"
Boa menarik jaket yang aku kenakan, memohon lagi agar memaafkannya.

"kali ini ku maafkan" ucapku di sambut hangat pelukannya.

Dia Boa, seorang kekasih yang seperti itu. Tidak pernah berubah ...

***
Author pov

Yoochun dan Boa berada di sebuah cafe, Yoochun sudah jauh-jauh hari mempersiapkan ini

"cafe? kenapa kesini" tanya Boa penasaran menatap Yoochun yang sedang menarik kursi untuk di duduki kekasihnya

"apa tidak boleh?"

"bukan begitu. tapi cafe bukan selera Park Yoochun yang ku kenal"
"akan menjadi.." singkat Yoochun sembari tersenyum dan duduk di kursinya, membuat Boa terheran-heran

"tau hari ini hari apa?"

"senin"

"bulan?"

"yoochun-a? apa kepalamu tidak apa-apa?" Boa menempelkan punggung tangannya tepat di dahi Yoochun. Yoochun hanya tersenyum dan memegang telapak tangan Boa.

"jawab saja"

"kau belum menjawab pertanyaanku Yoochun"

"akan ku jawab dengan Selamat Ulang tahun Kim Boa"
Boa ternganga, senyumnya terulas indah matanya berkaca-kaca. Hanya sebutan nama kekasihnya yang dapat ia lontarkan.

Yoochun menyeka air mata Boa
"hey, kenapa menangis"

"seharusnya bahagia"

"aku bahagia yoochun"

"jadi berhenti menangis"

"bahagia saat menangis lebih indah"

"haha ada-ada saja, lalu apa hadiah yang kau mau?"

"cincin"
"hanya cincin?" Yoochun kembali bertanya pada Boa

"ya, hanya cincin pernikahan. ini cukup untuk hadiah ulang tahun ku"
Yoochun mengendurkan tangannya. Perlahan wajahnya berubah dingin. Senyum yang terulas seakan menghilang dalam sekejap.

"kenapa?"

"aku belum siap"

"sudah 4 tahun kita bersama. apa lagi?"

"aku belum siap untuk masa depan kita"

"Yoochun! aku benar-benar ingin menjadi istri mu"

"alasan apa lagi yang ingin kau katakan?"

"aku hanya takut masa depan kita"

Yoochun pergi meninggalkan Boa sendiri dalam sebuah ulang tahun yang seharusnya menjadi special tapi berubah menjadi perdebatan. Sebuah kalimat penolakan karena penjelasan yang tidak jelas membuat Boa kecewa.

***

Angin silir berhembus di bulan februari. Sebuah akhir cerita yang sudah terbangun selama 4 tahun.

"hubungan kita tidak akan membaik" kalimat awal Yoochun setelah 1 jam mereka terdiam

Boa hanya menatap Yoochun lekat-lekat. Tidak bertanya atau mengekspresikan sebuah kekecewaan. Akan tetapi Yoochun masih tetap menjelaskan tentang hubungan mereka.

"aku menyadari sesuatu, Boa..."
Yoochun menghentikan kalimatnya. Menata kalimat yang akan ia lontarkan agar Boa tidak kecewa.

"dunia kita berbeda dari dulu"

Boa masih terdiam, tapi kali ini ia hanya cukup mendengar. Kepalanya menunduk menatap secangkir kopi. Dia tidak akan cukup kuat lagi jika melihat wajah Yoochun.

"kita akhiri sampai di sini"

Yoochun ingin melihat reaksi Boa, mungkin bertanya tentang kenapa bisa seperti ini. Tapi percuma, seakan Boa menerima semua keputusan Yoochun.
Yoochun beranjak pergi. Sebuah bell pintu cafe berbunyi. Tanda seseorang sedang keluar dan itu Park Yoochun.

Tak beberapa lama, air mata Boa mengalir dan menetes pada cangkir kopi. Kekecewaan, kekesalan, kemarahan yang benar-benar ingin ia lontarkan pada Yoochun hanya berbuah air mata. Kenapa seorang gadis hanya bisa seperti ini.

***

Kini Boa sudah berada di depan rumah Yoochun, siap mempertanyakan semua isi hatinya

Ting
Tong

Tak lama Yoochun keluar menatap Boa datar.

"aku butuh penjelasan"
"aku sudah mengatakannya"

"apa karena aku sering mengecewakanmu"

"tidak, Boa"

"lalu"

"..." Yoochun terdiam, lalu mengajak Boa untuk masuk kerumah

"aku tidak mau masuk"

"di luar dingin. kita bicara di dalam"

"apa berguna"

"masuklah dulu"

"tidak"

"boa"

"jelaskan dulu"

Yoochun terbatuk lalu menghembuskan nafas dan mulai bicara.

"hubungan kita tidak akan berhasil"

"apa karena aku?"

"tidak. sudah ku katakan tidak"

"kau sudah memiliki yeoja lain?"

"tidak"
"lalu apa! jangan membuatku kebingungan Yoochun"

"jangan tanyakan lagi alasannya"

"apa kau benar-benar sudah tidak memiliki perasaan lagi padaku?"

Yoochun terdiam, lalu bergerak mundur untuk menutup pintu. Dengan sigap Boa menghadang pintu dengan tangannya. Matanya kini berkaca-kaca menatap Yoochun.

"maafkan aku"

"aku ingin kita kembali Yoochun"

"ku mohon"

"ini tidak akan berhasil lagi, Boa. jangan menatapku seperti itu"

Seketika pintu tertutup rapat.
***
Sudah 3 bulan mereka tidak berkomunikasi. Boa menekankan dirinya hanya fokus pada pekerjaan, sebuah alasan yang sudah benar-benar terlihat jelas ingin melupakan Yoochun.

Hari sudah mulai sore, jam kerjapun sudah usai.

Boa berjalan pulang, sesekali menatap langit-langit.

"apa hari ini akan ada hujan" gumamnya sendiri

"tapi aku hanya ingin salju" gumamnya lagi

Beberapa orang menabraknya karena dia berdiri di tengah lalu lalang orang yang sedang beraktivitas.
"Yoochun~" dia berjalan lagi, tidak menuju rumahnya. Tapi berada di kompleks perumahan Yoochun.

Dia berdiri tepat di depan pintu, tepat pada posisinya 3 bulan yang silam.

Alis matanya berkerut menatap pintu, membayangkan Yoochun benar-benar di sana memberi seuntai senyuman.

"kenapa meninggalkanku seperti ini"

"masih mencintaiku kan?"

"jika iya, seharusnya kau membiarkan kita menikah"

Air matanya menetes bibirnya bergetar tak kuat mengucapkan kata-kata, tapi hatinya memaksakan untuk mengatakan ini walau sia-sia.

"seharusnya sekarang aku hamil kan?"

Tangannya kini menyangga pintu. Bahunya bergetar, lututnya melemah tak sanggup lagi menyangga beban tubuhnya. Kini Boa terduduk menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"sudah banyak aku mengecewakan mu"

"sudah banyak aku melontarkan kata maaf yang kau terima"

"sampai aku tau apa yang terjadi padamu"

"tidak kah kau kejam!"

"menyimpan semua pahit hanya untukmu"

***
Park...

Boa, ^^ jika kau sudah menerima surat ini maka aku sudah berada di tempat lain. Maaf jika membuat mu kecewa tidak mengatakan apapun tentang masalah penyakitku.

Aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan saat kau mengatakan ingin menikah denganku.

Bagaimana denganmu saat aku benar-benar pergi jauh. Bagaimana dengan anak kita jika bertanya tentang ku?

Aku mencintaimu dan tidak ingin merusak masa depanmu.

Cintai lah orang lain seperti kau mencintaiku.
Jika kau memiliki anak, dia akan seperti anakku juga.

Boa~ aku mencintaimu.

... Yoochun

###

Dua anak kecil sedang bermain di halaman belakang. Bermain dengan riang. Sedangkan seorang ibu mengawasi dengan senyum ringan sembari duduk di kursi yang terukir dari kayu.

"anakmu sangat tampan Yoochun"

"dia tidak lahir dari rahimku, tapi bukan kah dia memiliki wajah seperti mu"

"apa kau terlahir kembali?"

Senyumnya semakin mengembang saat sang ibu menggumam beberapa hal.

###
"Yoohwan, kenapa melihat langit" seorang gadis cilik berumur 7 tahun merebahkan badan di rerumputan sama seperti yang di lakukan Yoohwan

"ayahku disana" jari telunjuknya mengarah pada beberapa awan

"dia pilot?"

Yoohwan menggeleng pelan.

"astronot?"

Yoohwan kembali bergeleng.

"lalu..."

"aku tidak tau, Yui"

Yui berhenti sejenak menatap awan dan kembali bertanya,

"kau tau dari mana?"

"eomma"

"apa ayahmu juga bekerja?"

"iya"

"apa?"

"kata eomma, appa bekerja mengawasi kami"

"keren" salut Yui
"apa ayahmu tidak seperti appaku?"

"appa sibuk bekerja, jadi tidak mengawasi"

"tapi aku tidak pernah bertemu appa"

"tidak pernah?" Yui memalingkan wajahnya menatap Yoohwan yang sedang melihat langit

"sama sekali"

"poto pernikahan ibumu pasti ada?"

"eomma tidak pernah menikah"

"apa!?"

"appa eomma ku menikah, mereka memiliki poto banyak. aku waktu kecil juga ada"

"kata eomma aku anak yang lahir dari langit"

"langit, mana ada seperti itu"
"ada, itu aku. eomma bilang padaku. appa mengirimku pada eomma"

"bagaimana keadaan di langit?"

"tidak tau"

"tidak tau?"

-THE END-

Woakhahahaha.......
Sebuah epep yang benar-benar gatot subroto.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Secret Contact behind every body|Season-2|YAOI|NC-17|ChoKi ChoKi - MIANHAE|Prolog

Telling You The Truth

Wedding Dress Part.8