RAINDROP!

Author: RL. Park
Title: RAINDROP!
Lenght: Drable
Disclaim: DBF
Cast:
- Jinki Lee
- Seo Beun Jang

******************************************

Hujan deras membasahi baju orange seorang gadis berdiri tepat di depan bianglala. Menatap permainan itu yang tidak bergerak. Sebuah taman bermain sudah tutup 1 jam yang lalu. Sedangkan gadis berambut pirang ini sudah menunggu 3 jam yang lalu.

Beberapa orang menegurnya saat mereka melewati gadis itu untuk berteduh. Tapi sebuah jawaban singkat yang tertera pada bibirnya dengan tersenyum ringan.

***

"datang pukul 3 sore, di taman. aku menunggumu di depan bianglala" suara seorang laki-laki yang sebaya dengan seorang gadis di seberang telpon sedang membaca buku dan menyempatkan menyimak kalimat sang gadis.

"ee... kita kencan" kalimat malu dan ragu terucap pada sang gadis sesekali mengigit bibir bawahnya.

"iya" singkat jawaban membuat pipi sang gadis memerah.

"baik, aku tutup dulu kak" ucap sang gadis tapi tertahan oleh sang lelaki dengan kalimatnya.

"tunggu-- jangan sampai terlambat, ok"

"iya"

"eits~ seo beun-ah..."

"apa?"

"aku mencintaimu"

"aku juga, kak jinki"
Jinki pun tersenyum lalu berkutik melanjutkan membaca buku miliknya.

***

Seorang laki-laki berdiri agak jauh mencoba tidak terlihat. Satu tangannya memegang payung, satunya lagi menatap jam tangan berkali-kali.

Hujan tak reda. Seorang gadis masih setia menunggu agar kekasihnya datang. Menepati janji untuk berkencan ke sekian kalinya.

Ekspresi wajah Jinki yang dari awal sangat meremehkan gadis yang menjadi kekasihnya kini menjadi wajah yang kecewa dan iba.
'berapa lama lagi aku harus membuatnya tersakiti seperti ini'

'apa dia benar-benar tidak tau, selama ini aku hanya bermain dengannya'

Jinki pun memutuskan menghampiri Seo Beun, Langkah laki bersamaan dengan air hujan menuju seorang gadis di depannya yang tidak menatap arahnya.

Hingga langkahnya berhenti beberapa jengkal saat seorang ibu setengah baya menegurnya untuk berteduh.

"kenapa hujan-hujanan disini. ayo berteduh"

"tidak terima kasih"

"kenapa? menunggu seseorang?"

"iya"
"siapa? kekasih mu"

Seorang gadis mengangguk pelan dengan senyumnya.

"dia akan datang setelah hujan reda. sekarang berteduh, dari pada kau sakit nantinya"

"jika saya pergi dari sini saya takut dia mencari saya, bibi"

"bagaimana jika dia tidak datang"

"dia mengatakan akan datang hari ini, pukul 3"

"pukul 3? ini sudah jam 6. melewati jam penentuan menandakan dia tidak datang. kenapa tidak menelpon"

"saya takut dia terganggu"
"masih ingin di sini? menunggu kekasih gila mu yang tidak datang tanpa menelpon mu"

"iya, bi"

Jinki pun menghampiri Seo Beun setelah ibu-ibu itu pergi.

"bodoh"

Seo Beun pun terperanjat kaget dan berbalik arah.

"kakak sudah datang"

Jinki menarik pergelangan tangan Seo Beun mencari tempat berteduh.

"sakit, kak" keluh Seo Beun memegang pergelangan tangannya saat berada di halte bus.

"kenapa tidak berteduh"

"tidak apa-apa"

"jika sakit bagaimana"
"hehehe kau bisa menjengukku nanti"

"Beun-ah aku serius"

"sudah lah, lagi pula kau sudah datang. ayo main bianglala"

"hujan-hujan begini?"

"sudah datang tidak naik, percuma saja"

Seo Beun menarik tangan Jinki berbicara pada seorang penjaga, agar memainkan permainan dalam sekali putaran. Usaha Seo Beun tidak sia-sia. Seorang penjaga berbaik hati mengijinkan Seo Beun dan Jinki menaiki bianglala.

Suasana menjadi hening di saat bianglala sudah berjalan lambat. Jinki hanya menatap Seo Beun yang kedinginan. Gemertak giginya terdengar jelas di iringi suara petir yang menyambar.

"kau kenapa tidak bertanya kenapa aku terlambat?"

"untuk apa? bukan kah setiap hari kau mengatakan di telpon jika kau sibuk"

"jika aku berbohong?"

"kenapa harus"

"entahlah, bosan denganmu mungkin. sehingga alasan sibuk cuma rekayasa untuk jalan dengan wanita lain"

Seo Beun menatap Jinki dengan tatapan tajamnya.

"kau memiliki gadis lain?"
"tidak tau"

"itu tanda iya?"

"aku tidak tau"
"apa aku kurang mencintaimu"

Jinki terdiam, tak pernah di lihat nya wajah Seo Beun seserius ini.

"masih tidak percaya kau jika aku mencintaimu sangat"

"Jinki-ah kau benar-benar ingin meninggalkan ku?"

Gemertak giginya semakin terdengar, bulir air matanya. Benar-benar meluluhkan pandangan Jinki yang awalnya tidak menyukai Seo Beun.

Hati yang terkatup rapat, kini terbuka lebar. Menyilahkan sang kumbang menebar serbuknya.
Jinki berpindah posisi yang kini di samping Seo Beun. Sorot mata Seo Beun masih tak luput pada mata Jinki. Ada sudut memohon, pengakuan, cinta, ketulusan, dan kejujuran di sana. Apa yang dapat di ragukan lagi? Hampir tak ada cacat dalam Seo Beun akan cintanya.

Jemari Jinki menyentuh pipi Seo Beun dengan lembut. Memandang mata, lalu bibir sebagai tujuan terakhirnya.
Bibir mereka kini bersentuhan, sangat dalam. Lidah Jinki menyusup dan bermain tanpa henti di dalam rongga mulut Seo Beun. Seo Beun pun melepaskan ciumannya.

"lalu apa?" nadanya tidak bergetar, tapi terlihat mencari sebuah pengakuan.

"aku mencintaimu"

- THE END –
bWoaaaakhahahahhahahahahha………………. >0

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Secret Contact behind every body|Season-2|YAOI|NC-17|ChoKi ChoKi - MIANHAE|Prolog

Telling You The Truth

Wedding Dress Part.8